Cara Konfigurasi DHCP Server Debian 10

 Cara Konfigurasi DHCP Server Debian 10 Step By Step Lengkap Dengan Screenshot 


A
ssalamualaikum Wr.Wb

  Haii semuanya..., sebelumnya perkenalkan nama saya Shakay Lanaura Kheisya A.N salah satu siswa jurusan TKJ dari sekolah SMK Negeri 1 Cerme, di sini saya akan membagikan sedikit tips bagaimana cara untuk konfigurasi DHCP server Debian 10 simak baik-baik ya langkah-langkah berikut ini!

Sejarah DHCP

  DHCP  (Dynamic Host Configuration Protocol) dikembangkan padat ahun 1993 setelah melihat BOOTP tidak tepat untuk memberikan konfigurasi komputer. BOOTP (Bootstrap Protocol) merupakan protokol pendukung DHCP. BOOTP didasarkan pada UDP, karena itu BOOTP bukan protokol “reliable” dalam hal ini tidak ada jaminan yang dilakukan protokol bahwa pesan yang akan dikirim dari klien akan sampai pada server, atau sebaliknya.

Apa itu DHCP Server? 

  DHCP adalah protokol yang di gunakan untuk menyediakan dan menyebarkan alamat IP secara otomatis ke perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan.Secara singkat, DHCP adalah protokol yang memudahkan penyebaran alamat IP karena di lakukan secara otomatis.

Apa perbedaan DHCP server dan DHCP client?

 kalau DHCP server adalah perangkat yang bertugas untuk mengatur, mengisi, memberikan serta mendistribusikan alamat IP ke setiap komputer client yang berada dalam satu jaringan sama secara otomatis. Sedangkan DHCP client adalah perangkat yang terhubung atau tersinkronisasi dengan DHCP server. Perangkat ini akan meminta alamat IP dan menerima konfigurasi dari DHCP server sehingga dapat terkoneksi ke jaringan dengan baik.

Apa Fungsi DHCP Server?

  • Memperbarui IP Address secara otomatis
  • Mengelola dan menyebarkan IP Address
  • Mencegah IP conflict
  • Mendorong penggunaan kembali IP Address

Cara kerja DHCP server ada 3 yaitu :

1. IP least discovery

   Discovery merupakan proses pertama dimana perangkat client akan mencari layanan DHCP yang terhubung dengan jaringan sama.Setelah menemukan DHCP server dalam satu jaringan, DHCP client akan mengirimkan pesan ke server untuk memberikan konfigurasi jaringan atau alamat IP yang tersedia pada DHCP server. DHCP client dapat bekerja jika network adapter di aktifkan

2. IP least offer

      Setelah DHCP client mengirimkan broadcast message ke server, proses selanjutnya DHCP server akan memberikan penawaran ke client. Pesan tersebut berisi alamat IP dan informasi konfigurasi jaringan lainnya.

3. IP lease request

    Ketika pesan penawaran dari server di terima oleh client, kemudian DHCP client akan menyetujui dan melakukan request. DHCP client akan mengirimkan pesan request yang berisi permintaan meminjamkan salah satu alamat IP yang tersedia di database DHCP server.P

Kelebihan DHCP Server :

  • Mampu mengelola jaringan dalam skala besar
  • Pengaturan terpusat pada servere
  • Pengelolaan IP address menjadi lebih mudah dan cepat

Kekurangan DHCP Server :

  • Ketergantungan pada Server: Jika DHCP server mengalami kegagalan, perangkat di jaringan mungkin tidak mendapatkan konfigurasi IP, yang dapat menyebabkan gangguan jaringan.
  • Keamanan: DHCP server rentan terhadap serangan seperti DHCP spoofing, di mana seorang penyerang dapat memperkenalkan server palsu untuk memberikan alamat IP yang salah dan mengarahkan lalu lintas jaringan ke tempat yang tidak diinginkan.
  • Kurangnya Kontrol: Dalam jaringan yang sangat besar atau sensitif, administrator mungkin memerlukan kontrol lebih besar atas alamat IP yang dialokasikan. DHCP otomatisasi bisa mengurangi tingkat kontrol tersebut.
  • Konflik Alamat IP: Meskipun jarang terjadi, konflik alamat IP bisa terjadi jika ada kesalahan konfigurasi atau jika lebih dari satu server DHCP beroperasi di jaringan yang sama tanpa koordinasi yang baik.
  • Ketergantungan pada Lease Time: Jika lease time (waktu sewa) alamat IP terlalu pendek, perangkat bisa sering kali kehilangan dan memperbarui alamat IP, yang dapat menyebabkan gangguan sementara. Jika terlalu panjang, bisa menyebabkan penggunaan alamat IP yang tidak efisien.

Langkah-Langkah Setting DHCP Server Sebagai Berikut :

1. Pertama-tama, Pastikan di PC/laptop kalian sudah terdapat sistem operasi Debian 10 yang telah terpasang di VirtualBox kalian masing masing. Jika belum silahkan klik link berikut ini untuk tutorial installasi Debian 10 nya: 
https://shakaylanaurakheisya29.blogspot.com/2024/07/cara-install-debian-server-dan-setting.html

2. Langkah kedua, login ke debian dengan menggunakan user root, 


3. Setelah login dengan menggunakan user root, kita akan mengkonfigurasi IP untuk Server Debian-nya. Ketikkan perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke konfigurasi IP nya. Kemudian tulis konfigurasinya seperti gambar dibawah ini. Jika sudah keluar konfigurasi den gan menekan tombol Ctrl+O untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar konfigurasi, 


4. Kemudian restart networknya dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP nya dengan perintah “ip a”. 


5. Setelah itu, masukkan DVD 2 ke PC Debian, Kemudian ketikkan perintah "apt-cdrom add". Setelah DVD berhasil dimasukkan kemudian tekan Enter. Selanjutnya update dengan perintah “apt-get update”.


6. Selanjutnya install DHCP Server dengan perintah "apt-get install isc-dhcp-server" atau "apt install isc-dhcp-server", jika ada pertanyaan [y/n] tekan huruf “y” di keyboard kemudian enter. Tunggu sejenak dan sampai proses instalasi selesai. 


7. Untuk memastikan DHCP sudah terinstal atau belum, kita masukkan perintah “apt install isc-dhcp-server”. Jika berhasil maka akan ada tulisan 0 upgrade, 0 newly installed, 0 to remove, and 0 not upgrade.


8. Setelah selesai menginstall DHCP Server-nya, sekarang kita masuk ke konfigurasi DHCP Servernya. Untuk masuk ke konfigurasi DHCP Server-nya, kita ketikkan perintah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”. Lalu, untuk contoh gambarnya seperti dibawah ini. Gambar ini adalah konfigurasi defaultnya.

9. Kemudian kita akan mengubah konfigurasinya seperti contoh gambar di bawah ini yang diberi kotak merah baris 50-58. Jangan lupa hapus tanda pagar (#) nya. Kemudian setelah selesai dikonfigurasi, kita simpan konfigurasinya dengan tombol Ctrl+O dan keluar konfigurasi dengan tombol Ctrl+X.


 Keterangan :
  • Pada bagian subnet isi dengan Network Anda dan pada bagian netmask silahkan sesuaikan Subnetmask Network Anda.
  • Pada bagian range isi IP Address yang akan digunakan oleh Client
  • Pada bagian option domain-name silahkan masukan nama domain Anda
  • Pada bagian option routers isi dengan IP Gateway
  • Pada bagian option broadcast-address silahkan isi IP broadcast Network Anda
  • Pada bagian default-lease-time 600 bagian ini adalah defaultnya 600 atau 10 menit Anda dapat mengubah sesuai dengan kebutuhan Anda menggunakan parameter detik. 
  • Pada bagian max-lease-time defaultnya adalah 7200 detik atau 2 jam Anda dapat rubah sesuai dengan kebutuhan Anda.
10. Jika sudah, keluar konfigurasi dan restart DHCP-nya dengan perintah “/etc/init.d/isc-dhcp-server restart”. Jika ada tulisan OK berarti konfigurasi nya berhasil, tapi jika FAILED coba cek lagi pada konfigurasi IP atau konfigurasi DHCP nya. Untuk merestart DHCP Server bisa juga dengan perintah "systemctl restart isc-dhcp-server.service" 


11. Cek status service dhcp server dan pastikan service berjalan dengan baik dengan perintah "systemctl status isc-dhcp-server.service". Jika sudah berjalan dengan baik seperti pada gambar dibawah ini, 


Pengujian DHCP Server :

12. Kemudian langkah selanjutnya yaitu ke proses pengujian DHCP Server. Sebelum melakukan pengujian kita buka “Task Manager” terlebih dahulu pada client windows dengan cara ketik Task Manager di bagian bawah pencarian windows. Setelah terbuka, cari “VirtualBox DHCP Server” di bagian Process. Setelah ketemu batalkan prosesnya dengan cara klik kanana lalu pilih “End Task”. Sebagai contoh, perhatikan gambar dibawah ini. Kemudian jika sudah tutup jendela task manager.


13. Lalu kita masuk ke “Network and Sharing Center” pada client windows. Disitu, klik pada bagian “Change adapter setting”. Kemudian kita klik yang “VirtualBox Host-Only Adapter.” Kemudian kita ubah konfigurasi IP nya menjadi seperti gamabar dibawah ini. Jika sudah, klik “Ok” lalu tutup semua jendela konfigurasinya. Setelah selesai mengkonfigurasi ulang IP-nya menjadi request IP otomatis dari DHCP Server atau meminta IP langsung dari DHCP Server.


   Sekian tutorial "Cara Konfigurasi DHCP Server Debian 10" dari saya semoga bermanfaat, dan jangan lupa kunjungi terus blog saja untuk mendapatkan informasi-informasi yang lebih bagus dan lebih bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata, terimakasih!!

Waalaikumsalam Wr.Wb



Komentar